Kamu pernah kena yang mana?

  1. ILOVEYOU Virus
    Virus ini menyebar melalui email dengan subjek “ILOVEYOU” dan lampiran bernama “LOVE-LETTER-FOR-YOU.txt.vbs”. Saat dibuka, virus ini akan menimpa file, mencuri password, dan menyebar ke kontak email korban.
  2. WannaCry
    Sebuah ransomware yang menyerang sistem Windows dan mengenkripsi file pengguna, meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin untuk mengembalikan akses. Menyebar dengan cepat melalui kerentanan di sistem operasi.
  3. Mydoom
    Worm yang menyebar melalui email dan berbentuk sebagai lampiran yang saat dieksekusi, akan mengirimkan dirinya ke alamat email lain yang ditemukan di komputer korban. Ini juga digunakan untuk serangan DDoS.
  4. Conficker
    Virus ini mengeksploitasi kerentanan di sistem Windows untuk menyebar. Conficker dapat menonaktifkan layanan penting dan mengunci pengguna dari sistem mereka, mengunduh malware lain, dan menciptakan jaringan botnet.
  5. Zeus
    Sebuah trojan yang menargetkan informasi perbankan online. Zeus digunakan untuk mencuri data login dan informasi keuangan lainnya dari pengguna dengan memanipulasi transaksi keuangan.
  6. Stuxnet
    Malware ini didesain untuk menargetkan sistem industri, khususnya yang menggunakan perangkat lunak SCADA. Stuxnet dikenal karena menyerang fasilitas nuklir di Iran dengan merusak peralatan fisik.
  7. CryptoLocker
    Ransomware yang mengenkripsi file di komputer korban dan meminta tebusan untuk kunci dekripsi. CryptoLocker biasanya menyebar melalui lampiran email yang terinfeksi atau unduhan berbahaya.
  8. Melissa
    Virus ini menyebar melalui dokumen Microsoft Word yang terinfeksi dan dikirimkan sebagai lampiran email. Setelah dibuka, Melissa akan mengirimkan dirinya ke 50 kontak pertama dalam buku alamat email korban.
  9. Sasser
    Worm ini menyerang sistem Windows dengan mengeksploitasi kerentanan di Layanan Subsystem Windows. Sasser dapat menyebabkan komputer restart berulang kali dan menyebar tanpa interaksi pengguna.
  10. Code Red
    Worm yang menargetkan server web Microsoft IIS. Setelah menginfeksi server, Code Red dapat menampilkan pesan di situs web yang terinfeksi dan digunakan untuk serangan DDoS terhadap target tertentu.